Rabu, 19 September 2012

My special letter for Mr D


Hai, apa kabar Mr D? mungkin agak gimana ya pertanyaannya, mengingat sebenarnya setiap hari kita bertemu. Tapi kenyataannya, kita tak pernah bertegur sapa kan? Tepat sudah 17 hari sejak pertemuan pertama kita.
Hari ini, aku rasanya sakit hati, saat kita berpapasan dengan jarak kurang dari 30 cm, namun kita seperti musuh dalam perang dunia pertama. Hari ini aku menangis. Entah karena apa. Tapi yang jelas mungkin karena aku yang belum bisa bersikap dewasa.
Mr D, seandainya kau tau, sampai detik ini pun aku tak pernah membencimu. Sampai saat jari – jari ini sedang menari diatas keyboard menuliskan tentangmu, aku tak pernah tega untuk menghapus semua rasa yang kumiliki. Saat ini aku benar – benar ingin berbicara denganmu, walaupun hanya sekedar bertanya bagaimana  keadaanmu, it’s enough for me. Saat ini aku benar2 tersiksa. Taukah kau, aku ingin sekali melihat tawamu, yang dulu selalu kumiliki. Aku ingin memandang senyum tulusmu yang dulu selalu kutemui.
Sampai hari ini aku tak mampu membohongi diri ini, kalau aku benar2 menyayangimu. Tapi entahlah, apakah semua ini memang pantas untuk kumiliki, ataukah akan lebih baik jika aku menguburnya saja. Meskipun aku sendiri tak yakin dengan semua ini. Aku masih belum bisa merubah semua ini. Kau benar2 telah mengambil simpatiku. Sampai saat ini.
Kemarin seseorang berkata padaku, that’s something wrong happened to you. Tapi aku selalu berpura2 kalau aku tak akan dan tak pernah peduli lagi tentangmu. Tapi kenyataannya, sampai sekarang pun aku sangat ingin tahu bagaimana keadaanmu. Aku benar2 tak tau apa yang terjadi padamu. Aku sungguh menghawatirkanmu.
Tapi aku harus berkata semua ini pada siapa? Harus kutitipkan pada siapa semua rasa kehawatiranku ini agar sampai padamu..
Ya Alloh Ya Rabb yang telah menciptakan aku dan dia. Sekiranya engkau ridha, sampaikanlah bahwa aku sangat ingin tau keadaannya. Berilah kami kesempatan, terutama aku untuk dapat menata kembali hubungan baik kami seperti sedia kala. Aku sangat ingin mendengar dia berbicara untukku.. berilah kami kesempatan Ya Rabb.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diary Mimpi dan Kehidupan Blogger Template by Ipietoon Blogger Template