Jumat, 05 Oktober 2012

Intermezo "Pernikahan"


Sudah lama aku tak bercerita lagi tentangnya. Kali ini akan kutuliskan sedikit tentang dia.
Tentang kami? Kami baik – baik saja sampai saat ini. Kita bisa saling menyapa, saling bercanda, bahkan akupun bisa dengan leluasa melakukan apapun, tidak ada rasa canggung seperti dulu. Mungkin ini memang yang lebih baik.
Masalah hati? Jangan pernah bertanya. Sedikit pun belum ada yang berubah dariku. Aku masih seperti dulu. Masih memiliki perasaan itu. Aku tak peduli meskipun dia membaca tulisan ini. Tapi inilah kenyataannya. Aku tidak bisa melakukan semua komitmen itu.
Bukankah kita berhak mencintai siapapun? Asalkan rasa cinta ini tak melebihi rasa cintaku terhadap Maha Pencipta.
Ada satu hal yang harus kuceritakan disini. Waktu itu kami tidak sengaja berbicara tentang pernikahan, hanya selingan dan tak sengaja sebenarnya. Sekarang umur kami sama – sama 20 tahun. Tapi kami akan menikah di tahun yang berbeda. Aku? 5-6 tahun lagi. Dia? 2-3 tahun lagi. Itulah rencana hidup kami yang berbeda. Sempat terlintas dalam pikiranku, kita memang tak bisa bersama. Tapi siapa yang bisa menentang takdir Tuhan?
Berbicara tentag pernikahan, maka aku akan berasumsi kemungkinan terburuk. Tidak apa, hanya untuk menguatkan diri saja. Jika 2-3 tahun lagi aku masih belum mampu melupakannya, apakah aku akan rela datang ke pernikahannya? Menyaksikan dia bersama wanita pilihannya? Jika 5-6 tahun lagi aku juga masih belum bisa melupakannya, apakah aku akan ikhlas mengundangnya datang ke pernikahanku dan menerimanya bersama pria yang memilihku?


0 komentar:

Posting Komentar

 
Diary Mimpi dan Kehidupan Blogger Template by Ipietoon Blogger Template